Lokasi objek ekowisata Mejan Marga Cibro, termasuk wilayah Desa
Tuntung Batu, Kecamatan Silima Pungga-pungga, dengan jarak 43 km dari
Sidikalang. Keunikan utama yang dapat dinikmati oleh wisatawan adalah
budaya, berupa keberadaan Batu Perjanjian Marga Cibro dan Batu Tunggung
Ni Kuta. Kisah tentang Batu Tunggung Ni Kuta/ Pertahanan Desa terletak
di bagian gerbang desa Tuntung Batu (dahulu)1 akan memberikan tanda
dengan bunyi berdesing apabila ada sesuatu yang mengancam penduduk desa,
termasuk kemungkinan serangan penyakit menular. Lokasi Desa Tuntung
Batu yang sekarang gerada sekitar 400 m kearah utara dari lokasi lama.
Sementara itu kisah tentang Batu Perjanjian Marga Cibro merupakan sumber
berkah bagi Marga Cibro, sehingga Marga Cibro dahulunya mengelilingi
batu tersebut untuk musyawarah dan mufakat dalam berbagai urusan
kehidupan sosial budaya. Sarana jalan cukup baik. Wisatawan dapat
melakukan kegiatan kemah/ camping di lokasi objek dengan pemandangan
yang indah.
Sebagai tempat kunjungan yang baik bagi masyarakat bermarga cibro/
sibero atau yang memiliki ikatan darah dengan marga cibro/ sibero.
Menurut penuturan responden bahwa desa Tuntung Batu merupakan desa
tertua dari semua desa yang ada di Kecamatan Silima Pungga-pungga dan
sekaligus merupakan tempat asal Marga Cibro yang menjadi marga Tarigan
Sibero di masyarakat suku Karo. Objek wisata ini sangat potensial
dikembangkan menjadi objek wisata budaya, yang tentunya perlu didahului
dengan penelitian para ahli sejarah.
Disamping itu pada lokasi ini juga masih ditemui pohon durian yang
berumur lebih dari 200 tahun, dan merupakan induk banyak pohon durian
yang telah berkembang di sekitar desa dan ke desa-desa tetangga lainnya.
Sebagai salah satu contoh adalah Kebun nanas yang terpadu dengan kebun
durian di Sempung Lumban Sihite kurang lebih 20 km dari Sidikalang, yang
telah menjadi lokasi kunjungan wisata untuk menikmati panorama
persawahan dengan latar belakang Kawasan Ekosistem Leuser sambil
menikmati buah Nanas (tersedia setiap saat) dan buah Durian pada
musimnya.
Menurut pemilik kebun bahwa bibit Tanaman Durian tersebut, berasal
dari Desa Parongil sekitar 10 tahun yang lalu dan jika Desa Tungtung
Batu merupakan desa tertua dan pohon durian yang terdapat disana sebagai
durian yang sudah sangat tua juga maka tidak tertutup kemungkinan bahwa
Durian di Sempung Lumban Sihite nenek moyangnya adalah dari pohon
durian di Desa Tungtung Batu juga.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori berita /
sejarah
dengan judul Mejan Marga Cibro Di Kawasan Tungtung Batu Silima Pungga-Pungga. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://serumpunkita.blogspot.com/2013/01/mejan-marga-cibro-di-kawasan-tungtung.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Serumpun - Kamis, 24 Januari 2013
Belum ada komentar untuk "Mejan Marga Cibro Di Kawasan Tungtung Batu Silima Pungga-Pungga"
Posting Komentar